Apa kabarmu?

Sayang, apa kabarmu di sana?
Tahukah dirimu ribuan rindu selalu terselip di tiap detikku.
Menggelayuti hari-hariku seperti halnya langit kota ini yang selalu kelabu.

Hey, kenapa begitu cepat engkau pergi ?
Cerita, canda dan tawa kita masih terhenti pada kata “tetapi”
dan mimpi-mimpi kita belum satu pun tergapai.

Sayang,
Kini aku mencoba bersahabat dengan ikhlas
berdamai dengan kenyataan bahwa dunia kita sudah berbeda
bahwa Blueberry pancake tak pernah lagi semanis senyum mu
bahwa hanya bait-bait doa yang bisa aku gumamkan di tiap sujudku.

Selamat jalan sayang,
aku baru saja mengerti arti hadirmu.

2 thoughts on “Apa kabarmu?

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.